Monday, August 17, 2009

Perutusan Mursyidul Am Ikhwanul Muslimin Sempena Ramadhan

Perutusan Mursyidul Am Ikhwanul Muslimin Sempena Ramadhan

>

"Wahai orang-orang yang beriman, sahut dan sambutlah seruan Allah dan seruan RasulNya apabila Dia menyeru kamu kepada perkara-perkara yang menjadikan kamu hidup sempurna” (al-Anfal:24)

Wahai ikhwan dan akhawat
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh, wa ba'd

Moga-moga setiap tahun kamu dilimpahi kebaikan. Kini kamu dipayungi bulan mulia lagi berkat. Di dalamnya kebaikan berantai-rantai tiada putus, hembusan rahmat bertali arus, limpahan kasih al-Rahman mengalir laksana arus.

Sesungguhnya Ramadan benar-benar bulan rahmah, maghfirah dan bebas dari belanggu api neraka.

"(Masa yang diwajibkan kamu berpuasa itu ialah) bulan Ramadan yang padanya diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia dan menjadi keterangan-keterang an yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbezaan antara yang benar dengan yang salah..." (al-Baqarah: 185)

Ketahuilah sesungguhnya perjalanan yang panjang itu memerlukan bekalan. dan hendaklah kamu membawa bekal dengan cukupnya kerana sesungguhnya sebaik-baik bekal itu ialah takwa dan bertakwalah kepadaKu wahai orang-orang yang berakal (yang dapat memikir dan memahaminya) ". (al-Baqarah: 197)

Hendaklah kamu jadikan Ramadan ini masa untuk menyiapkan bekal setahun. Jadikan siam (puasa), qiam, wirid, i'tikaf, sedekah dan solat sebagai bekalan dalam perjalanan mengadap Tuhan. Daripada bekalan itu kita bisa berdiri, membangun cita-cita yang tinggi, memperkuat keazaman yang murni. Saat kita beramal di bulan yang mulia, hati bertaut dengan Kekasihnya, tidak lucut ikatannya, tidak putus pengharapannya, sedang jiwa mencapai keberuntungan berjual beli dengan Allah Yang Maha Esa.

"Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya kerana mencari keredaan Allah semata-mata dan Allah pula Amat belas-kasihan akan hamba-hambaNya. " (al-Baqarah: 207)
Jadikanlah Ramadan ini titik berlepas ke arah mencapai tujuan. Jadikan Islam sebagai sebuah daulah yang bergerak di dalam jiwa-jiwa manusia dan melekat di dalamnya. aqidah dan iradah, amal dan ibadah, ilmu dan kepimpinan, keagungan dan ketuanan. Biarlah Islam menjadi aqidah yang menggerakkan iradah (kemahuan), ibadah yang melahirkan amal, ilmu yang melayakkan memimpin, mendapat penghurmatan dan ketuanan.

Semuanya terhasil dan tercerna mengikut acuan rabbani yang amat luas. Hendaklah semua hati-hati menjadikan matlamat puasa mereka seperti yang telah digariskan di dalam firman Allah yang bermaksud:

".... supaya kamu bertakwa". (al-Baqarah: 183)
Beramallah dengan bersungguh-sungguh supaya bulan ini tidak pergi kecuali dalam keadaan kamu telah memperlihatkan kepada Allah keyakinan kamu kepada janjiNya, beriltizam dengan perintahNya, berjalan mengikut manhajNya,

"Syaitan itu menjanjikan (menakut-nakutkan) kamu dengan kemiskinan dan kepapaan (jika kamu bersedekah atau menderma) dan dia menyuruh kamu melakukan perbuatan yang keji (bersifat bakhil kedekut); sedang Allah menjanjikan kamu (dengan) keampunan daripadaNya serta kelebihan kurniaNya dan (ingatlah), Allah Maha Luas limpah rahmatNya, lagi sentiasa Meliputi PengetahuanNya. " (al-Baqarah268) .
Pacakkan bendera yang bersesuaian bagi setiap sepuluh hari bulan Ramadan. Sepuluh yang pertama haraplah rahmat dengan berkasih sayang dan menguhubung silatul rahim. Sepuluh kedua harapkan keampunan dengan memohon ampun dan saling bermaafan agar terlerai segala dosa dan kesilapan lalu. Dan kemudian sepuluh terakhir haraplah kebebasan
dari segala belenggu di dunia dan akhirat.

"Di antara orang-orang yang beriman itu, ada yang bersikap benar menunaikan apa yang telah dijanjikannya kepada Allah (untuk berjuang membela Islam); maka di antara mereka ada yang telah selesai menjalankan janjinya itu (lalu gugur syahid), dan di antaranya ada yang menunggu giliran dan mereka pula tidak mengubah (apa yang mereka janjikan itu) sedikitpun." (al-Ahzab:23)
Sahutlah seruan untuk hidup pada bulan Ramadan ini supaya sepanjang tahun akan datang nanti terus mekar dan subur berpanjangan.

"Wahai kaum kami! Sahutlah (seruan) Rasul (Nabi Muhammad) yang mengajak ke jalan Allah, serta berimanlah kamu kepadanya, supaya Allah mengampunkan sebahagian dari dosa-dosa kamu dan menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya." (al-Ahqaf:31)

Awas dan waspada Jangan sampai Ramadan kali ini terlucut dari genggaman
kamu! Jika itu berlaku, rugilah kamu, kerugian yang tidak mungkin ditampung dengan apa usaha sekalipun.

"Dan sesiapa tidak menyahut (seruan) Rasul yang mengajaknya ke jalan Allah, maka dia tidak akan dapat melepaskan diri (dari balasan azab walau ke mana sahaja dia melarikan diri) di bumi dan dia tidak akan beroleh sesiapapun yang lain dari Allah sebagai pelindung-pelindung yang membelanya; mereka (yang demikian sifatnya) adalah dalam kesesatan yang nyata." (al-Ahqaf:32)

"Kepada pentadbiran Allah jualah terpulang segala urusan, sebelum berlakunya dan sesudah berlakunya dan pada ketika berlakunya (kemenangan Rom) itu, orang-orang yang beriman akan bergembira" (al-Rum:4)

Terjemahan Ustazah Maznah Daud
Ramadhan 1429.


P/S: PIHAK HALAQAH IPG MENYUCAPKAN SELAMAT MENJALANI IBADAH RAMADHAN 1430H KEPADA SEMUA WARGA MUSLIM IPG DAN BPG.

SEMOGA KITA BERJAYA MENJALANI MADRASAH RAMADHAN TAHUN INI DENGAN LEBIH CEMERLANG DARI TAHUN-TAHUN YANG LALU.


"RAMADHAN HADIR MU DI NANTI, PEMERGIAN MU DI TANGISI"



Marhaban Ya Ramadhan!






<

Monday, August 10, 2009

Puisi Dakwah

Puisi Dakwah


Katakanlah:
‘ inilah jalanku,
aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh,
aku dan pengikut-pengikutku
Mahasuci Allah!
dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik

Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan
Duri dan batu terjal selalu menganjal,
lurah dan bukit menghadang
hujungnya bukan di usia,
bukan pula di dunia
Tetapi Cahaya Maha Cahaya,
Syurga dan Redha Allah Cinta adalah sumbernya,
hati dan jiwa adalah rumahnya.

Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu
Nikmati perjalanannya,
berdiskusilah dengan bahasa bijaksana
Dan jika seseorang mendapat hidayah karenamu
Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya…



Pergilah ke hati-hati manusia,
ajaklah ke jalan Rabbmu
Jika engkau cinta maka dakwah adalah faham,
Mengerti tentang Islam,
Risalah anbiya dan warisan ulama
Hendaknya engkau fanatik dan bangga dengannya
Seperti Mughiroh bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra

Jika engkau cinta maka dakwah adalah ikhlas menghiasi hati,
memotivasi jiwa untuk berkarya Seperti kata Abul Anbiya,

“Sesungguhnya solatku,
Ibadahku,
hidupku,
dan matiku semata bagi Rabb semesta".
” Berikan hatimu untuk Dia,
katakan “Allah Ghayatuna”

Jika engkau cinta maka dakwah adalah amal
Membangun kejayaan ummat bila-bila masa,

di mana saja kamu berada
Yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan
Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan,
al ishlah wa taghyir
Dari diri pribadi,
keluarga, masyarakat hingga
terbangunnya sebuah daulah islamiah


Jika engkau cinta maka dakwah adalah jihad
Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan
Tinggikan kalimat Allah rendahkan dugaan syaitan durjana
Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya
Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangku tangan


Jika engkau cinta maka dakwah adalah taat
Kepada Allah & Rasul, Al-Qur’an & Sunahnya Serta orang-orang bertaqwa
Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah
Kerananya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah


Jika engkau cinta maka dakwah adalah tsabat
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan
Buah dari sabar meniti jalan,
teguh dalam barisan
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan
Berjalan lempang jauh dari penyimpangan


Jika engkau cinta maka dakwah adalah tajarrud
Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan
Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini,
Engkau da’I sebelum apapun adanya engkau
Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya selingan


Jika engkau cinta maka dakwah adalah tsiqoh
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan
Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan junudnya
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya…
Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah


Jika engkau cinta maka dakwah adalah ukhuwah
Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia,
utamanya mukmin mujahidin
Lapang dada merupakan syarat terendahnya,
itsar bentuk tertingginya
Dan Allah yang mengetahui menghimpun hati-hati para da’I dalam cintaNya
Berjumpa karena taat kepadaNya
Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah
Saling berjanji untuk menolong syariatNya

sebuah perkongsian dari :

MAHASISWI IPGM Kampus Tun Hussein Onn, Batu Pahat




Saturday, August 8, 2009

Getaran Jiwa

Getaran Jiwa

2.10 pagi…terasa masih bugar mata ini untuk dilelapkan. Peluang ini sudah tentu tidak bisa dilepaskan…rindu padaNya tidak tertahan. Namun, keadaan diri menghalang qiyam hamba, ruku’ dan sujud pada Maha Pencipta. Hanya puji-pujian padaNya meniti di bibir…istighfar membasahi lidah, menyuburkan hati yang gersang sambil telinga dipasang teliti mendengar alunan ayat suci Al-Quran.

Resah gelisah silih berganti menduduki hati biarpun pelbagai sumber ketenangan menelusuri sanubari. Mungkin terhalang dek kotornya hati yang selama ini lalai dari mengingatiNya. Mata cuba dipejam namun hati terasa gentar lantas otak terus ligat cuba meneliti satu persatu perjalanan hidup yang lampau…sambil komputer riba terus terpasang dengan bacaan Al-Quran.

Sahabat-sahabat yang entah dari mana datangnya muncul dalam keresahan. Biarpun tiada kata diluahkan, kehadiran mereka meleraikan sedikit kekacauan ini. Alhamdulillah mereka hadir pada masa yang tepat.

Entah kenapa semakin mereka hampir, semakin longlai tubuh ini dirasakan. Tatkala tangan ini digenggam, tersungkur akhirnya dalam dakapan sadiq yang setia. Kabur pandangan ini tatkala diri cuba mencari wajah sahabat-sahabat yang baru seketika bersama. Dalam kesamaran, muram dan suram pandangan keakraban yang mereka lontarkan. Hanya itulah perasaan yang hadir dalam suasana yang tiba-tiba diselubungi kegelapan.

Tiada lagi kedengaran alunan Al-Quran. Dalam kekalutan berperang dengan perasaan sendiri, deria pendengaran yang masih dipinjamkan menangkap seruan nama yang amat dikenali. Lantas, pesanan yang memuncakkan ketakutan semakin jelas kedengaran.

“Namamu sebentar lagi hanya akan menjadi sebutan sahabat-sahabat dan guru-gurumu…dalam kenangan kaum keluargamu”…begitu terjaga ia dilafazkan.

Jantung ini bardegup kencang. Tidak sabar mengakhiri tugasannya yang masih berbaki hanya sedikit. Seluruh sistem bagai berkejar-kejaran sesama sendiri. Semuanya tidak betah lagi tinggal di sini. Mahu cepat pulang barangkali. Masakan bisa mereka menunggu lagi andai masanya sudah tiba untuk mereka kembali.

Pun begitu, diri ini terus merintih. Merayu pada Yang Maha Kuasa agar diberi masa supaya benar-benar bersedia. Lirih rintihannya…syahdu rayuannya. Mohon diperkenankan. Dalam kekalutan, jemari yang mula membeku masih sempat mencoret kata di atas helaian berlakarkan potret berwarna yang seolah-olah merelakan nukilan terakhir seorang insan buat sadiq setia. Setiap ruang dipenuhkan sebaiknya agar tiada sesiapa akan menuntut apa-apa selepas pemergian ini kelak.

Setiap saat dirasakan amat berharga. Bernilainya setiap detik yang berlalu. Sukar sekali menghadapi keadaan ini. Hati ini terus menagih belasNya.

Mata yang dipejam sedari tadi tiba-tiba mampu dibuka dengan asakan naluri kurniaan Ilahi…mungkin untuk melemparkan senyuman terakhir buat sadiq setia…sebagai suatu pesanan bermakna…”temani daku dengan hadiah kudus darimu”.

Sebaik mata terbuka,semua sadiq setia tidak lagi kelihatan. Suasana hening menyelubungi diri. Mata yang baru diberi peluang melihat kembali tertancap pada jarum jam yang masih konsisten detikannya.

3.35 pagi…komputer riba masih di sisi. Screen saver yang diset dengan tayangan slide gambar-gambar kenangan ditatap dengan kebingungan. Pandangan pada gambar-gambar tersebut diselang-selikan dengan pandangan pada jam meja. Kebingungan dan ketakutan yang bersangatan masih menyelubungi diri.

Pandangan kemudian dialihkan pada telefon bimbit yang kian akrab. Pantas ditekan…membuka mesej daripada seorang teman. Masih belum tidur. Tekun mengulangkaji agaknya. Telefon bimbit dilepaskan. Tiada balasan.

Suasana kembali tegang. Hati mula meliarkan kebimbangan. Tidak keruan dibuatnya. Pipi yang masih lembap kembali basah. Hangat dirasakan tangisan kesyukuran kerana masih diberi peluang menghirup udara milikNya.

Jiwanya cukup terbeban. Telefon bimbit kembali dicapai. Mata ini pantas mencari nombor yang sesuai untuk dihubungi. Kewarasan yang masih bersisa menyedarkan…4 pagi, biarkan mereka bersendiri.

Air mata diseka sebolehnya. Diri ini cuba ditenangkan sebaiknya. Masa terus berlari. Debar menanti fajar menyingsing…membenarkan ungkapan yang telah dibisikkan.

Diri ini cuba digagahkan untuk bangun mencari teman yang bisa membantu mencari penyelesaian dengan iman yang utuh kepadaNya. Tirai disingkap. Masih enak dibuai mimpi. Namun diri ini tetap berusaha memohon petunjuk dan bantuanNya. Satu demi satu tirai disingkap sekali tidak putus-putus. Terjaga juga seorang teman akhirnya.

Setiap rentetan diluahkan berhati-hati…takut tersilap tafsiran. Helaian demi helaian dibuka. Satu persatu kisah terungkai. Kekeliruan diperbetulkan sebaik mungkin sambil hati terus berzikir…mengingatiNya.

Malam akhirnya perlahan-lahan bersembunyi sambil siang mula menjejak. Sujud diri mencecah bumi tanda syukur yang tidak terhingga. Segala puji hanya layak bagiMu Ya Allah.

Ya Allah, ampunkanlah segala dosaku. Terimalah taubatku…Ya Rahman…Ya Rahim.



Artikel di sumbangkan:

Srikandi IPPM

Wednesday, August 5, 2009

Demi Hijab, Seorang Muslimah Yang Sedang Hamil Tewas Ditikam Di Ruang Sidang


Demi Hijab, Seorang Muslimah Yang Sedang Hamil Tewas Ditikam Di Ruang Sidang


DRESDEN (Arrahmah.com) - Kekejian kembali dilakukan terhadap muslim oleh orang kafir. Seorang muslimah yang tengah hamil tiga bulan ditikam sampai meninggal di dalam ruang sidang Dresden, lapor koran Bild Jerman edisi Jumat (3/7).

Menurut surat kabar Mesir, muslimah malang itu bernama Marwa al-Sherbini (32), perempuan berkewarganegaraan Mesir yang sedang menggugat penyerang setelah Marwa dihina karena memakai hijab. Penyerang, diidentifikasi dengan nama Alex W., merupakan laki-laki berkewarganegaraan Jerman keturunan Rusia. Alex malah meminta wang ganti sebesar €780 karena ia merasa difitnah.

Marwa al-Sherbini adalah isteri akademiai Mesir, Elwi Ali-Okaz. Dia juga terluka dalam insiden setelah ia mencoba untuk menolong istrinya dan berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Polisi saat ini sedang menginvestagasi Alex atas kasus pembunuhan ini.

"Investigasi kejahatan ini telah memperlihatkan beberapa indikasi bahwa tersangka telah berseteru terhadap orang asing itu - berdasarkan tanda-tanda yang kami temukan," kata kepala polisi Saxony, Bernd Merbitz.

Magdi Al-Sayed, salah seorang pejabat kedutaan besar Jerman di Kairo, mengatakan bahwa kasus itu disembunyikan dan tidak merefleksikan sikap Jerman terhadap umat Islam.

"Ini merupakan tindakan kriminal. Hal ini tidak ada hubungannya dengan penganiayaan terhadap umat Islam," kata Sayed pada harian Mesir, The Gazette.

Aksi penikaman tersebut terjadi pada 1 Juli, saat Marwa al-Sherbini sedang memberikan kesaksiannya. Saat Marwa diserang, peserta sidang lainnya pun ikut rusuh, kemudian polisi melepaskan tembakan di ruangan. Marwa al-Sherbini telah tewas di ruangan itu.

Alex (semoga Allah memberikan balasan yang setimpal atas penganiayaannya) , yang berusia 28 tahun itu segera disergap dan kini ia ada di bawah investigasi atas kasus pembunuhan, kata juru bicara kantor kejaksaan Dresden.

Sementara itu, duka yang mendalam dialami oleh ibu Marwa al-Sherbini. Padahal ia tengah menantikan kehadiran cucu yang dikandung oleh Marwa.

"Saya tidak pernah membayangkan anak saya akan meninggal dengan cara seperti ini," perempuan itu membatin.. Tangisnya meledak.

"Adik saya syahid karena tengah mempertahankan hijabnya," kata Tareq al-Sherbini, saudara laki-laki Marwa.

Tareq menyatakan bahwa sebelumnya, Marwa harus berhadapan dengan peringatan untuk melepaskan jilbabnya sebelum ia pergi ke pengadilan.

"Sehari sebelum pembunuhan, seorang teman memberi tahu Sherbini agar ia melepaskan hijabnya jika hidupnya tidak ingin terancam," kata Hisham al-Ashkari, seorang profesor Universitas Aexandria yang juga merupakan teman dekat keluarga Sherbini.

"Marwa mengatakan lebih baik ia kehilangan hidupnya daripada kehilangan keyakinan," tambah al-Ashkari.

Hijab telah menjadi subjek perdebatan politik di Jerman, dimana 3,5 juta muslim tinggal. Beberapa negara bagian Jerman sama sekali melarang penggunaan hijab bagi guru-guru di sekolah.

Tuesday, August 4, 2009

.: Jalan yang Aman :.

.: Jalan yang Aman :.



Aku berdiri

di satu jalan

jalan yang ku pasti

jalan yang lurus.



Aku berdiri


melihat di kejauhan

ranjaunya langsung tidak kelihatan.

Benarkah, hidup ku ditakdirkan

begitu aman dari dugaan?



Lalu aku

berdiri dan menafsir

langsung insaf.

Rupanya kesenangan itu sendiri


adalah dugaan.


Menguji adakah aku


hamba yang tahu bersyukur


kepada Allah, Tuhan semesta alam!




Artikel disumbangkan oleh :

SHAMR
IPGM Kampus Perempuan Melayu.

Monday, August 3, 2009

..: KeIsTiMEwAaN SyA'BaN :..

..: KeIsTiMEwAaN SyA'BaN :..


Kesibukan Umat Islam mengerjakan amal ibadah dalam sepanjang bulan Rejab, seharusnya diteruskan dengan amalan bulan ibadah dalam bulan Sya’ban. Ini disebabkan bulan Sya’ban juga penuh dengan keberkatan dan kebaikan, termasuk berbagai-bagai fadhilat dan kelebihannya.
Ini menepati maksud sebuah hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, sabda baginda bermaksud :


“Rejab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulan ku (Rasulullah) dan Ramadhan adalah bulan umatku.


Ketiga-tiga bulan itu hendaklah dihayati dan dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai usaha pelaburan yang amat menguntungkan pada hari akhirat kelak.

FADHILAT DAN KELEBIHAN SYA’BAN

Terdapat banyak hadis Rasulullah SAW mengenai fadhilat dan kelebihan bulan Sya’ban bagi mereka yang berusaha memanfaatkannya dengan mengerjakan berbagai amalan ibadah.

Sayidatina Aisyah r.a. menyatakan , tidak pernah Rasulullah SAW berpuasa lebih banyak melainkan dalam bulan Sya’ban (selain bulan Ramadhan) ; sesungguhnya baginda SAW telah berpuasa sebulan penuh. (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgM4cW_vr2qr5eHrd7yqsDu0HJwW5H4K81setmULjsdDzYwzL8pZKNl-c-lgvOEk8bl3gW0DhBvJua59mh6N5SvoqHMjUm4FbxpStQApkOFoXM9o4-5oignWQ0BEmRFuoBK5V_SLPVRGo/s400/3755507429_366b455237.jpg
Sayidina Aisyah r.a menceritakan, Rasulullah SAW telah bersabda :
Sesungguhnya Allah Taala turun pada malam pertengahan (nisfu) Sya’ban ke langit dunia dan mengampunkan dosa-dosa orang yang lebih banyak dari bilangan bulu-bulu kambing Bani Kalb) (Hadis riwayat At-Tirmizi dan Ibnu Majah )

Rasulullah bersabda yang bermaksud :
“Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku. Sya’ban mengkafarahkan (menghapuskan) dosa dan Ramadahan menyucikan dosa (jasmani dan rohani)”

Sabda Rasulullah SAW bermaksud, apabila tiba malam Nisfu Sya’ban, maka pada malam tersebut berjagalah kamu dengan mendirikan solat , beribadat dan berpuasa pada siangnya.

Allah SWT berfirman, “ Sesiapa yang meminta ampun maka Aku mengampunkannya, mereka yang ditimpa bala bencana Aku lepaskannya, mereka ynag meminta rezeki Aku berikan rezekinya.”

Sabda Rasulullah SAW bermaksud bahawa Allah SWT memerhatikan hamba-hamba-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, maka diampunkan dosa sekalian makhluk –Nya kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang tidak mahu bercakap sesama saudaranya (sesama orang Islam ).

FADHILAT DAN KELEBIHAN PUASA SYA’BAN

Puasa hari Isnin
Sebuah lagi Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah r.a., bermaksud sesiapa yang berpuasa pada hari Isnin yang terakhir dalam bulan Sya’ban akan diampunkan dosanya.

Puasa hari Khamis
Mereka yang berpuasa sunat pada hari Khamis pertama bulan Sya’ban dan Khamis terakhir bulan Sya’ban, akan dimasukkan ke dalam syurga.

Puasa sehari
Mereka yang berpuasa sunat sehari dalam bulan Sya’ban, akan diharamkan tubuhnya dari api neraka dan masuk syurga.

Puasa Tiga Hari
Mereka yang berpuasa sunat tiga hari dalam bulan Sya’ban dan berselawat ke atas Nabi SAW sebelum berbuka puasa, akan diampunkan dosanya dan diberkati rezekinya.

Puasa sebulan Sya’ban
Mereka yang dapat menyempurnakan puasa sunat sebulan Sya’ban maka akan dimudahkan Allah semasa sakaratul maut, terlepas dari azab kubur , ditutupkan Allah aibnya pada hari kiamat dan diwajibkan baginya syurga.


Malam Nisfu Sya’ban


Fadhilat dan kelebihan membaca yaasiin

Pada malam Nisfu (pertengahan) Sya’ban digalakkan membaca Surah Yaasiin tiga kali, sama ada individu atau berjemaah di mana jua;
1. Bacaan Yaasiin pertama, niatkan memohondipanjangkan umur untuk mentaati segala perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah. Kemudian diikuti membaca doa di bawah: *


2. Bacaan Yassin kedua: niatkan memohon dipanjangkan umur untuk mentaati segala perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah. Kemudian diikuti membaca doa di bawah.*


3. Bacaan Yaasiin ketiga, niatkan memohon ditetapkan iman yang sempurna sehingga meninggal kelak. Kemudian diikuti membaca doa di bawah.*



*
Doa Setiap Kali Selesai Membaca Yaasiin Malam Nisfu Sya’ban.

“ Dengan nama Allah, yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah. Tuhan yang memiliki alam, dan Selawat dan Salam atas semulai-mulia Rasul, junjungan kami Muhammad dan atas keluarga dan sahabat beliau sekaliannya. Ya Allah yang mempunyai kurnia dan tidak dikurnia bagi-Nya, Ya Tuhan yang Maha Besar dan Maha Mulia, ya Tuhan yang Maha Mempunyai nikmat dan pemberian, tiada Tuhan melainkan Engkau, Engkau tempat memohon perlindungan dan meminta pertolongan yang ketakutan. Ya Allah, andai kata ada Engkau telah menulis dan mencatat aku di dalam Ibu Kitab (Azali) seorang yang celaka, atau seorang yang tidak akan diberi nikmat kurnia, atau seorang yang akan dikutuk atau yang rezekinya disulitkan, maka mohonlah aku, kiranya dihapus dengan kurnia-Mu, ya Allah akan kecelakaanku, keharamanku, kena kutuk dan kesempitan rezeki itu. Kiranya tetapkanlah aku di dalam Ibu-Kitab itu menjadi seorang yang bahagia, beroleh rezeki dan beroleh taufik untuk segala kebaikan, kerana Engkau telah berfirman dan perkataan-Mu itulah yang sebenar-benarnya di dalam Kitab yang telah Engkau turunkan kepada Nabi Muhammad yang dirasulkan iaitu: “ Allah boleh menghapuskan apa-apa yang disukainya dan pada sisi Ummul-Kitab.”

Ya Tuhanku, dengan merendah diri ke hadrat-Mu pada malam nisfu Sya’ban yang mulia ini, yang padanyalah ditetapkan, diputuskan segala urusan yang penting, kami memohon kiranya diangkatkan daripada kami segala bala, baik yang kami ketahui atau yang tidak kami ketahui dan Engkaulah Tuhan yang maha gagah dan maha Mulia. Dan kami mohonkan rahmat Allah kiranya dicurahkan ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan atas keluarganya dan sahabatnya sekalian. Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan pentadbir seluruh alam.

Digalakkan juga untuk solat sunat, beristighfar, berselawat dan berzikir.
Selamat beramal..semoga amalan pada bulan ini dapat di bawa untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan…


Dirujuk daripada: Buku Kelebihan Amalan Bulan Rejab, Sya’ban, Ramadhan, oleh Haji Johari Haji Alias, terbitan Darul Nu’man, ms 24-41


artikel disumbangkan oleh: http://kubertatihdibumimuyaallah.blogspot.com/